Ads 468x60px

Minggu, 13 Maret 2011

PBM di Teknik Pendingin SMKN 1 cimahi

Pembelajaran Awal tentang KKM


















Study Wisata Jakarta
























Praktikum Di Workshop Praktek













































TEACHING FAKTORY -TEFA

PENDAHULUAN

Sistem Pendidikan Nasional Departemen Pendidikan Nasional telah merumuskan visi tahun 2025, yaitu  ”Insan Indonesia Cerdas Kompetitif Tahun 2025”. Sesuai Tujuan Pendidikan Nasional pada UU No. 20 Tahun 2003, dan  (RPJMN 2010 – 2014) Pembangunan bidang pendidikan diarahkan  tercapainya pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga terdidik dengan kemampuan: (1) menciptakan lapangan kerja atau kewirausahaan, (2) menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja. Serta Keputusan Menteri pendidikan dan kebudayaan RI No. 0873/P/1986 tanggal 20 Desember 1986 tentang Pemanfaatan Hasil Praktek.

Kebijakan sistem Pendidikan Menengah Kejururan adalah pengembangan Unit Teaching Faktory sebagai salah satu usaha meningkatkan profesionalisme dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan guru, siswa, dan staf

Melalui“Teaching Factory” mengkonfersikan wahana pendidikan menjadi tempat yang menantang bagi pemuda/pemudi untuk meraih pengalaman, mengembangkan rasa tanggung jawab, akuntabilitas, sikap tingkah laku, pengetahuan dan keterampilan bagi kontribusi mereka kepada masyarakat di masa depan
KULTUR KORPORAT
Membangun Budaya Korporat
Peka terhadap mutu
Peka terhadap biaya
Peka terhadap waktu
MengelolaTarget
Perencanaan rinci
Bekerja berdasarkan perencanaan
Melakukan pengawasan terhadap target
Mencegah terjadinya ketidaksesuaian
Melakukan tindakan evaluasi dan koreksi
Mengembangkan pelayananprima
Menerapkan sistem manajemen mutu dalam pelayanan
Memelihara hubungan dengan “clients”
 
BENEFIT
vLatihan praktek siswa disediakan oleh
  industri sejak material, energi dan
  teknologi
vBiaya pendidikan tidak dibebankan
  sepenuhnya pada orang tua siswa
vProblem dari industri dapat sebagai  “feed
back” untuk  Curriculum Improvement
menggantikan/melengkapiTracer Study”
vPengajar dan Instruktor praktek akan selalu
  tertantang untuk memperbaiki dan
  mengembangkan keterampilan dan
  pengetahuan mereka
vPengendalian prestasi dan attitude siswa
  dpt dilakukan langsung oleh sekolah
vSebagai pendapatan tambahan bagi institusi
  yang dapat digunakan untuk pemeliharaan
  dan pengembangan sumber daya secara
  mandiri
vBiaya operasional
 
vBiaya pemeliharaan Sumber Daya Manusia &
Fasilitas
vInvestasi, teknologi
 
vdll
 
TUJUAN 
 
Unit Teaching Faktory di Kompetensi

  Keahlian Teknik Pendingin danTata 

 Udara SMK Negeri 1 Cimahi :

v Memberikan pengalaman lapangan dengan kontrol
 
  jelas kepada guru   anak didik, sebagai sarana
 
  beradaptasi dengan berbagai jenis pekerjaan.
 
vTerciptanya hubungan dengan industri dan pasar.
 
vSekolah dapat mengetahui kebutuhan industri seperti
 
  profil tenaga kerja , kwalitas produk dan teknologi 
 
yang berkembang di industri.
 
Keuntungan yang diperole

h dapat dimanfaatkan untuk dana perawatan 

, pengembangan SDM, pengadaan bahan praktik

  serta kesejahteraan
 
Diajarkan kepada siswa dengan model pendekatan

  produksi yang dikontrol oleh pasar dan

  mengetahui makna efesiensi serta persai

ngan.

vTempat siswa berlatih pembelajaran secara Teaching 
 
Factory.
 
vPemicu kepedulian guru terhadap pemanfaatan dan
 
  perawatan fasilitas.
 
 
 
 
 
 

Minggu, 13 Maret 2011

Pembelajaran Awal tentang KKM


















Study Wisata Jakarta
























Praktikum Di Workshop Praktek













































PENDAHULUAN

Sistem Pendidikan Nasional Departemen Pendidikan Nasional telah merumuskan visi tahun 2025, yaitu  ”Insan Indonesia Cerdas Kompetitif Tahun 2025”. Sesuai Tujuan Pendidikan Nasional pada UU No. 20 Tahun 2003, dan  (RPJMN 2010 – 2014) Pembangunan bidang pendidikan diarahkan  tercapainya pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga terdidik dengan kemampuan: (1) menciptakan lapangan kerja atau kewirausahaan, (2) menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja. Serta Keputusan Menteri pendidikan dan kebudayaan RI No. 0873/P/1986 tanggal 20 Desember 1986 tentang Pemanfaatan Hasil Praktek.

Kebijakan sistem Pendidikan Menengah Kejururan adalah pengembangan Unit Teaching Faktory sebagai salah satu usaha meningkatkan profesionalisme dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan guru, siswa, dan staf

Melalui“Teaching Factory” mengkonfersikan wahana pendidikan menjadi tempat yang menantang bagi pemuda/pemudi untuk meraih pengalaman, mengembangkan rasa tanggung jawab, akuntabilitas, sikap tingkah laku, pengetahuan dan keterampilan bagi kontribusi mereka kepada masyarakat di masa depan
KULTUR KORPORAT
Membangun Budaya Korporat
Peka terhadap mutu
Peka terhadap biaya
Peka terhadap waktu
MengelolaTarget
Perencanaan rinci
Bekerja berdasarkan perencanaan
Melakukan pengawasan terhadap target
Mencegah terjadinya ketidaksesuaian
Melakukan tindakan evaluasi dan koreksi
Mengembangkan pelayananprima
Menerapkan sistem manajemen mutu dalam pelayanan
Memelihara hubungan dengan “clients”
 
BENEFIT
vLatihan praktek siswa disediakan oleh
  industri sejak material, energi dan
  teknologi
vBiaya pendidikan tidak dibebankan
  sepenuhnya pada orang tua siswa
vProblem dari industri dapat sebagai  “feed
back” untuk  Curriculum Improvement
menggantikan/melengkapiTracer Study”
vPengajar dan Instruktor praktek akan selalu
  tertantang untuk memperbaiki dan
  mengembangkan keterampilan dan
  pengetahuan mereka
vPengendalian prestasi dan attitude siswa
  dpt dilakukan langsung oleh sekolah
vSebagai pendapatan tambahan bagi institusi
  yang dapat digunakan untuk pemeliharaan
  dan pengembangan sumber daya secara
  mandiri
vBiaya operasional
 
vBiaya pemeliharaan Sumber Daya Manusia &
Fasilitas
vInvestasi, teknologi
 
vdll
 
TUJUAN 
 
Unit Teaching Faktory di Kompetensi

  Keahlian Teknik Pendingin danTata 

 Udara SMK Negeri 1 Cimahi :

v Memberikan pengalaman lapangan dengan kontrol
 
  jelas kepada guru   anak didik, sebagai sarana
 
  beradaptasi dengan berbagai jenis pekerjaan.
 
vTerciptanya hubungan dengan industri dan pasar.
 
vSekolah dapat mengetahui kebutuhan industri seperti
 
  profil tenaga kerja , kwalitas produk dan teknologi 
 
yang berkembang di industri.
 
Keuntungan yang diperole

h dapat dimanfaatkan untuk dana perawatan 

, pengembangan SDM, pengadaan bahan praktik

  serta kesejahteraan
 
Diajarkan kepada siswa dengan model pendekatan

  produksi yang dikontrol oleh pasar dan

  mengetahui makna efesiensi serta persai

ngan.

vTempat siswa berlatih pembelajaran secara Teaching 
 
Factory.
 
vPemicu kepedulian guru terhadap pemanfaatan dan
 
  perawatan fasilitas.